Minggu, 17 Mei 2009

Manusia itu tidak ada yang adil


Adil itu artinya sama rata, tanpa membeda. Jadi adil itu susah. Kalau orang-orang yang berpoligami mengatakan bahwa “sebisa mungkin saya akan berlaku adil”, saya tidak percaya. Kalau orang tua yang punya banyak anak mengatakan bahwa “saya melakukan hal yang adil untuk anak-anak saya”, saya rasa pun juga tidak seluruhnya bisa. Dan kalau atasan mengatakan bahwa “saya memperlakukan karyawan saya dengan adil tanpa membeda”, saya pun semakin tidak percaya.

Manusia itu selalu ingin yang terbaik dan baik untuk dirinya juga untuk orang-orang terdekatnya. Jadi, dia akan memilih orang lain yang bisa memberi yang terbaik baginya itu. Suami yang berpoligami akan lebih memilih istri yang cantik dan bisa melayaninya di ranjang. Orang tua yang punya banyak anak akan lebih memilih anak yang pintar, patuh, dan mungkin cantik atau tampan. Atasan yang punya banyak karyawan akan lebih memilih karyawan yang pintar, tekun, inisiatif, dan bahkan cantik atau tampan.

Menyedihkannya lagi, jika sekuat apapun orang lain yang diperlakukan tidak adil itu berjuang menuntut keadilan. Biasanya itu dianggap sebelah mata. Dipuji hanya sesaat, dilambungkan hatinya hanya sebentar, lalu selanjutnya dibandingkan lagi dengan “si kesayangannya”. Apa pun yang dilakukannya tidak pernah dianggap sempurna bahkan kurang dibandingkan si kesayangannya ini.

Akan semakin parah lagi, kalau si kesayangan ini bukannya membantu, tapi malah berlenggang dengan santai karena dialah si kesayangan. Jadi tak perlu kerja keras karena semua pasti dianggap bagus oleh di punya wewenang.

Yah, pada dasarnya manusia di dunia ini tak ada yang bisa berlaku adil. Saya tak lagi percaya dengan kata-kata “saya akan berlaku adil”. Karena kenyataannya keinginan mendapatkan terbaik itu akan menuntutnya berlaku tidak adil.

Siapa yang sedang diperlakukan dengan tidak adil? Mungkinkah ini salah satu bentuk dari rasa iri hati? Menginginkan sesuatu yang dimiliki orang lain sehingga merasa diperlakukan tidak adil? Bisa saja, karena selain manusia itu pada dasarnya tidak bisa berbuat adil, dia juga selalu menginginkan milik orang lain (sekecil apa pun itu).

Lalu bagaimana sebaiknya?

Yah, siapapun yang sedang berlaku tidak adil sebaiknya mulai sekarang benar-benar berusaha adil. Dengan tidak hanya mengatakannya tapi juga berlaku. Tidak hanya tersenyum, menyapa, bercanda, memuji, memanggil nama, atau apapun itu kepada “si kesayangannya”. Lalu untuk yang sedang diperlakukan tidak adil, buat apa pusing-pusing memikirkan itu. Biarkan saja si kesayangan melenggang dengan santai. Tak perlu iri hati, tetapi tetap tunjukkan bahwa kalian itu bisa lebih bahkan jauh lebih dibandingkan si kesayangan. Wah, jadi pada dasarnya manusia itu punya sifat persaingan dong? Iya, persaingan untuk mendapatkan keadilan dan yang terbaik untuk dirinya.

baca selengkapnya......