Senin, 08 September 2008

Apakah Anda Banci?

Malam ini tepatnya hari Senin, 8 September 2008 pkl. 19.30, saya dan keluarga menonton suatu acara debat di TVOne. Topiknya kali ini cukup aneh dan menggelitik. Dalam pikiran saya “Ada-ada saja sih KPI ini, mungkinkah mereka mendapat desakan dari MUI sehingga mengeluarkan aturan yang aneh itu.”



Akhir-akhir ini beberapa tayangan di TV menggambarkan adegan bencong alias banci bin waria yang terlalu berlebihan. Contohnya; Ivan Gunawan dengan Super Twin-nya, Olga dengan beberapa tayangannya seperti di Ceriwis, Aming dengan Extravaganzanya, dan senior Tessy dengan Srimulatnya. Saya pribadi memang merasa bahwa adegan bencong yang mereka perankan terasa norak. Awalnya memang bagus, lucu, dan menghibur, tapi lama-lama saya bosan sendiri. Terutama dengan peranan Madam Ivan di Super Twin. Sedangkan untuk yang lainnya, okelah… norak tapi cukup menghibur.


Nah, ternyata pemikiran singkat saya ini menjadi kegelisahan di MUI, sehingga (mungkin) mereka mendesak KPI untuk segera mengeluarkan peraturan penyiaran supaya lebih “tertata-tata” lagi. Dengan embel-embel nama “Allah” kemudian dikatakan bahwa “Orang lelaki yang dengan sengaja berperan kewanita-wanitaan adalah salah alias haram. Sedangkan orang lelaki yang memang dari sononya, dari dulunya, dari aslinya memang sudah kewanita-wanitaan adalah halal.”. Nah loo?? Berarti Ivan, Olga, Aming, dan Tessy melakukan pekerjaan haram dong? Benarkah itu dikatakan oleh Tuhan? atau hanya “Tuhan” yang selama ini selalu disebut-sebut oleh mereka?


Saya memang tidak terlalu suka adegan norak banci-banci itu. Tapi, saya tidak merasa gelisah dan terganggu yang teramat sangat. Saya selalu berpikir bahwa diluar sana pasti banyak orang yang menyukai alias ngefans dengan keempat actor banci tersebut. Saya memang tidak, tapi tidak bijak rasanya jika saya lalu mengajak orang-orang untuk ikut tidak menyukai actor tersebut.


Fiuuh… Apa mungkin MUI sudah tidak punya kerjaan lagi ya? Sehingga semuanya yang “dirasa” menyimpang menurut ukurannya lalu diharamkan. Saya dirumah hanya bisa tertawa. Negara kita ini negara yang berdasarkan Pancasila, mengakui dan menghargai perbedaan agama dan keyakinan yang tumbuh di negara ini. Bukan keinginan dan ambisi yang tepat jika ingin menjadikan bangsa ini berdasarkan hukum Islam saja. Meski mayoritas penduduk adalah Islam, tetapi masih ada penduduk lain yang hidup disini kan


Okey, kembali ke peraturan yang dikeluarkan KPI yang sepertinya belum disahkan. Menurut saya, itu terlalu berlebihan. Kecurigaan saya seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, adalah bahwa KPI seakan mendapat tekanan dari MUI supaya mengeluarkan peraturan itu. Bukankah seharusnya dikaji lebih dalam lagi?


Peraturan itu berasa berlebihan. Tidak perlulah mengatas namakan “Tuhan”, rasanya diri ini yang paling suci sendiri. Tidak perlulah sampai mengharamkan itu, bukankah itu pekerjaan para actor tersebut. Mengharamkan berarti melarang, dan melarang berarti mematikan sumber pangan mereka. Dan tidak perlulah sampai peraturan itu keluar, cukup teguran biasa ke actor itu supaya lebih sopan dalam memerankan “warianya”, serta teguran biasa ke masing-masing stasiun tv supaya juga bisa mendukung peran waria yang lebih tertata.


Heboh pemilu di Amerika sekarang ini, kita pun juga ikut-ikutan heboh memikirkannya. Tapi sadarkah kita bahwa negara kita Indonesia ini jauh lebih penting. Tahun depan negara kita juga akan menghadapi Pemilu. Pemimpin apa yaa.. yang bisa membawa negara ini ke arah yang lebih baik, yang lebih menghargai perbedaan, yang mempunyai pegangan kuat dan tidak bisa dipengaruhi atau disetir oleh pihak manapun. Dan yang pasti benar-benar berjiwa nasionalis yang kepancasilaan.



Jadi, apakah Anda salah satu banci yang dimaksudkan oleh KPI dan MUI? Bersiap-siaplah. Dan sekarang ini berhati-hatilah dalam bertindak, bisa-bisa kita dikatakan haram.. J


baca selengkapnya......