Kamis, 12 November 2009

Indonesia, Bangsa Kreatif


Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kreatif. Jangan salah, sekalipun kita masih sering menggunakan barang-barang buatan luar negeri alias impor, tetapi kita patut berbangga hati bahwa bangsa ini adalah bangsa yang kreatif.


Ketika menonton acara Kick Andy yang menayangkan tentang kreatifitas anak negeri yang disayembarakan dalam Eagle Award 2009, saya kagum bahwa ternyata bangsa ini mampu menciptakan karya yang mungkin tidak pernah kita pikir sebelumnya. Beberapa di antaranya Grabag TV – sebuah TV Komunitas di Desa Grabag, Magelang; Gorilla Fitness Center – sebuah tempat fitnes dengan peralatan seadanya, bahkan batu pun bisa dijadikan alat, Jember Carnivall – sebuah karnaval di kota Jember, Jawa Timur; Bank Sampah – sebuah bank yang menyimpan sampah di Desa Bagedan, Bantul, Yogyakarta; dsb. Benar kan... Itu semua membuat kita ini sadar bahwa bangsa ini punya potensi terselubung yang mungkin sebelumnya belum kita sadari.

Lalu, iseng-iseng saya mencoba menelusuri, dari mana asal muasal kekreatifan bangsa ini.

Bangsa ini baru berumur 64 tahun. Belum bisa dikatakan usia yang tua untuk sebuah negara. Itulah mengapa Bapak Presiden Soeharto – Bapak Pembangunan Indonesia, merestui masuknya industri asing demi pembangunan bangsa ini. Produk-produk asing tersebut rata-rata kan mahal. Tidak sesuai dengan kocek masyarakat Indonesia pada umumnya. Tetapi karna bangsa ini ingin memiliki produk seperti itu, maka menjadi kreatiflah mereka untuk meniru-niru. Membuat produk yang serupa tapi tak sama.

Kalau di luar negeri, barang-barang elektronik dan transportasi memiliki usia tersendiri. Kalau sudah kadaluwarsa, harus diganti. Sedangkan di Indonesia, barang elektronik dan transportasi makin tua malah makin unik dan terus dipertahankan, dengan alasan ‘tahan banting’. Lalu, terus diutak-atik supaya lebih menarik. Belum lagi, ban kendaraan yang bocor, ditambal berulang-ulang sampai ban penuh tambalan. Kalau di luar negeri, dibuang dan beli yang baru. Semua menunjukkan bahwa bangsa ini kreatif kan...

Tapi, sayangnya.. Kreativitas bangsa ini merembet ke arah kreatif dalam mencari dan mengumpulkan materi yang tidak halal. Korupsi salah satunya. Masyarakat Indonesia terlalu care dengan keluarganya. Mereka tidak ingin anak cucunya besok jatuh miskin. Jadi, kalau bisa mulai sekarang materi itu dikumpulkan hingga cukup 7 turunan. Akibatnya, yang dirugikan siapa? Bangsa ini sendiri yang duitnya dihabiskan hanya untuk mengurusi keluarga pejabat yang takut miskin tersebut.

Satu lagi potensi kreativitas Indonesia, yaitu kreatif berbohong dan berkelit. Bagaimana tidak, berita KPK vs Polri yang marak akhir-akhir ini menunjukkan kreativitas bangsa ini. Semua saling bersumpah, “Demi Allah!!!”. Lalu dengan intelegensinya yang “tingkat tinggi”, mereka berkelit, bermulut manis, sok-sok berdebat, dan akhirnya menciptakan Drama Reality Show di TV. Ck...ck..ck... Hebat sekali !!!

Lalu, dari semua potensi kreativitas bangsa ini, mana yang paling bagus dan layak untuk kita tiru? Silakan pilih sendiri.

Tidak ada komentar: